Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Dr. Bahtiar Baharuddin, M.Si Disambut hangat Bupati Luwu, Dr. Drs. H. Basmin Mattayang, M.Pd dalam lawatannya ke Bumi Sawerigading.
LUWU- Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Dr. Bahtiar Baharuddin, M.Si menerima sambutan hangat Bupati Luwu, Dr. Drs. H. Basmin Mattayang, M.Pd dalam lawatannya ke Bumi Sawerigading.
Silaturahmi Pj. Gubernur Sulawesi Selatan dengan Forkopimda, jajaran Pemerintah dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Luwu tersebut berlangsung di Rujab Bupati Luwu, Sabtu (04/11/2023).
Dalam pertemuan tersebut dirangkaikan dengan penandatanganan bersama Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) antara Pemerintah Kabupaten Luwu dengan KPU dan Bawaslu.
“Ini sebagai tindak lanjut salah satu penekanan pak Gubernur bahwa Pemerintah Daerah harus menyiapkan anggaran untuk menghadapi perhelatan politik kedepan,” ujar Basmin Mattayang.
Dalam sambutannya pun Basmin menyampaikan selamat datang kepada Gubernur Sulawesi Selatan, dan mengungkapkan salah satu warisan leluhur bahwa di Tana Luwu tidak mengenal pendatang.
“Kami disini kalau ada tamu terlebih orang Bugis, sekalipun hanya meneguk setetes embun maka dia sudah orang Luwu,” ungkapnya
“Tadi Gubernur sudah kita kasih makan dan minum, berarti beliau sudah menjadi orang Luwu asli. Selamat datang pak Gubernur,” imbuh Basmin Mattayang.
Sementara itu, Dr. Bahtiar menyampaikan program-program prioritasnya selama menjabatan sebagai Pj. Gubernur Sulawesi Selatan. Menurutnya Sulawesi Selatan memiliki potensi yang besar diberbagai sektor, salah satunya pertanian.
“Kedepan saya hendak mendorong lahan-lahan kosong untuk dapat ditanami tanaman-tanaman lebih produktif,” ungkapnya.
Ia menambahkan saat ini di sektor pertanian Pemerintah Provinsi mengembangkan satu komoditi yang sudah ada di masyarakat dan mudah dibudidaya serta memiliki potensi yang besar karena tingginya permintaan pasar.
“Sekarang ada komoditi yang sedang dicari dari diseluruh dunia, Indonesia diminta 65 negara. Baru kita penuhi 0,99% yang minta pisang,” jelasnya.
“Di Sulsel, pisang itu tanaman budaya. Hampir ada disetiap belakang rumahnya orang, cuma sampai selama ini tidak dikelola menjadi sumber kehidupan masyarakat,” pungkas Bahtiar.
Nantinya akan dibuat program revitalisasi, bagaimana menanam dan merawat pohon pisang yang benar sehingga produksinya dapat meningkat (Rum)
Komentar