MAKASSAR-Aktivis Mahasiswa
Wija To Luwu kembali menggelar aspirasi pemekaran Luwu Tengah di kantor gubernur Sulsel.
Aksi mahasiswa Wija To Luwu di gelar guna mendesak gubernur Sulsel Nurdin Abdullah,untuk segera menepati janjinya terkait Pemekaran DOB Luwu Tengah melalui jalur diskresi(Kebijakan Khusus).
Desakan dari Gerakan Mahasiswa Wija To Luwu untuk keduakalinya dilakukan dalam bentuk demonstrasi dikantor gubernur Sulsel “Sebanyak 24 perwakilan lembaga mahasiswa Tana Luwu berkedudukan di kota Makassar ikut menyuarakan pemekaran Luwu Tengah ” ungkap Harman Pasande selaku Sekertaris Jendral pengurus pusat IPMIL
Jenderal Lapangan Muhammad Robin Burinda menuturkan,aksi kami Ini semata mata murni hanya meminta Pemekaraan DOB Kabupaten Luwu Tengah, tidak Ada keinginan yang lain sembari kami memperingati tragedi pelanggaran HAM Walmas Berdarah. Namun Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah tidak menemui massa aksi
” Saat aksi pertama,gubernur Sulsel tidak menemui kami, sementara Asisten II Pemprov Sulsel saat menerima aspirasi kami mengatakan akan mempertemukan kami dengan gubernur. Namun ternyata itu cuma janji manis sebagaimana janji gubernur yang sebelumnya berkomitmen ingin melakukan pemekaran DOB Luwu Tengah pada saat kampanye”ketus Muhammad Robin senin(15/11/2019)
Menurut Muhammad Robin, tidak ada lagi alasan pihak gubernur untuk tidak serius memperjuangkan Kabupaten Luwu Tengah.
Pasalnya , apakah ketidak adilan akan terjadi lagi untuk wija to Luwu di era kepemimpinan Pemprov Sulsel saat ini
“Karna Secara administrasi itu sudah memenuhi sayarat dan layak di mekarkan sebagaimna sudah di keluarkannya RUU Ampres 2014 untuk pemekaraan DOB Kabupaten Luwu Tengah” tutup Ketua PP IKPM Walmas ini(irmus)
Komentar