oleh

Ketua MPC-PP Luwu ,Imbau Lestarikan Penguatan Ideologi Pancasila Pada Pemuda Generasi Penerus Bangsa

-Luwu-729 views

LUWU– Momentum Hari Lahir Pancasila menjadi renungan bagi seluruh warga negara Indonesia, terkhusus Pemuda Pancasila.

Ketua MPC Pemuda Pancasila Luwu, Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Ahkam Basmin mengatakan bahwa tantangan terberat hari ini adalah lunturnya nilai-nilai Pancasila sehinga dengan mudah terpengaruh dengan prilaku penyimpangan.

“Pemuda Pancasila sebagai organisasi yang tetap konsen dalam melestarikan nilai-nilai Pancasila tetap konsisten di garda terdepan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila,” ujar Ahkam, minggu (31/5/2020).

Menurut Ahkam, adanya larangan terhadap paham komunis dan paham radikal sesungguhnya merupakan berkah bagi bangsa Indonesia. Setidaknya Indonesia terselamatkan dari potensi menjadi bangsa tak bertuhan, sesuai keyakinan komunis, begitupun dengan ancaman radikal.

“Pentingnya kita kembali perkuat nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda bangsa, ini adalah upaya untuk menyelamatkan bangsa,” jelasnya.

Ia menambahkan, Pemuda Pancasila selalu siap sebagai garda terdepan dalam membela dan mempertahankan NKRI dari anasir-anasir yang mengancam kedaulatannya termasuk dari paham komunis.

“Saatnya kita kembali kepada Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila telah dirumuskan melalui diskusi panjang dan hati-hati oleh para founding fathers Indonesia. Pancasila adalah perekat berbangsa dan bernegara, kita harus jadikan ini sebagai solusi menangkal munculnya ancaman komunisme dan radikalisme yang bisa merusak keutuhan NKRI,” ujar putra dari Bupati Luwu Basmin Mattayang.

“Saya nyatakan dengan tegas bahwa Pemuda Pancasila akan berada di garda terdepan dalam konteks ikut berkontribusi untuk membantu negara dalam memberantas terorisme, radikalisme dan narkoba. Saya juga mengimbau kepada seluruh generasi muda Indonesia untuk bersama-sama merapatkan barisan, bersatu menjaga keutuhan NKRI,” tegas Ahkam.

Gerakan radikalisme dan terorisme harus dijadikan musuh bersama, sekaligus membuat formulasi-formulasi penguatan terhadap ideologi Pancasila di tanah air.

“Gerakan radikalisme adalah implikasi dari pelemahan Pancasila sebagai dasar negara. Ini jelas tak bisa didiamkan. Pemerintah dan aparat pun tak bisa jalan sendiri, semua harus bisa bersatu menanggalkan ego sektoral masing-masing agar kita sebagai bangsa bisa benar-benar menuntaskan persoalan ini,” kata Ahkam.

Formulasi yang pas saat ini menurut Ahkam adalah dengan melakukan penguatan bela negara bagi generasi muda saat ini.

“Salah satu formulasi yang bisa dijadikan solusi dalam menangkal radikalisme dan terorisme adalah dengan mengintensifkan pendidikan dan kaderisasi bela negara bagi warga negara, ini merupakan sarana yang tepat dan jitu untuk menangkal gerakan radikal tersebut,” jelas Ahkam
(Boncet)

Komentar

News Feed