BASTEM,- Sejumlah Pelanggan Operatur jaringan seluler Telkomsel dari masyarakat Basse Sangtempe, Kab.Luwu keluhkan signal yang sudah tidak beroperasi hampir tiga minggu lamanya.
Tidak ada penjelasan dari pihak operator penyebab menara telkomsel yang ada di Desa Lissaga yang mengakomodir seluruh pelanggan di wilayah Bastem yang tidak lagi berfungsi. Padahal mobilitas masyarakat saat ini sebagai imbas dari pandemi Covid-19 dan himbauan pemerintah “Stay At Home” dan “Work From House” harus tergantung pada stabilitas tersedianya jaringan seluler sebagai satu satunya akses komunikasi.
Sejumlah tokoh pun layangkan protes, salah satunya dari kalangan Mahasiswa dan pelajar yang paling banyak terdampak pandemi Covid-19
Ridal , selaku Ketua Umum HAMBASTEM mewakili kalangan mahasiswa dan pelajar menuturkan ,kami kalangan pelajar yang paling dirugikan sejak jaringan telkomsel tak lagi beroperasi
“Apalagi sejak pandemi covid-19 melanda, pihak sekolah dan kampus mengharuskan kami untuk kuliah secara online dari rumah masing-masing, namun dengan tidak adanya signal seperti ini, aktifitas kuliah kami terhalang dan kamipun ketinggalan berbagai mata kuliah” ketus
Ridal,jumat(1/5/2020)
Lebih lanjut Ridal meminta kepada pihak Dinas Kominfo Kabupaten Luwu segera mengambil sikap dan memanggil pihak Telkomsel , untuk segera melakukan maintinance dan memberi penjelasan terkait hilangnya jaringanyang sudah terjadi beberapa pekan ini
Tak ketinggalan Evan, tokoh Pemuda asal Bastem ikut angkat bicara ,ada ribuan pelanggan telkomsel yang dirugikan lantaran sudah hampir 3 pekan jaringan telkomsel mati, apalagi di tengah pandemi seperti ini, kelancaran akses dan mobilitas masyarakat tergantung pada tersedianya jaringan seluler yang bisa on setiap hari,termasuk pelajar yang harus sekolah dan kuliah online akhirnya harus ketinggalan aktifitas belajar mengajar
” Akses pelayanan dasar yang juga saat ini sangat tergantung pada baiknya jaringan pun harus terhalang” tutur Evan
Sementara itu,Camat Basse Sangtempe Syamsuddin ikut angkat bicara terkait mandeknya pelayanan lantaran hilangnya signal beberapa pekan ini ,selain mobilitas masyarakat yang harus terganggu, pelayanan pemerintahpun akhirnya ikut terhalang. Rencananya kami dari pihak pemerintah akan mengadukan persoalan ini kepihak Kominfo Kabupaten Luwu dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Luwu jika protes warga saya tidak segera ditindak lanjuti.
“Kami pemerintah dan masyarakat sudah terlalu banyak dirugikan, mulai dari terganggunya akses pelayanan masyarakat hingga aktifitas dalam hal berkomunikasi” tandas Syamsuddin
Untuk di ketahui ,ditengah Pandemi Covid-19 dan himbauan pemerintah untuk Stay at Home, Work From Home, Social Distancing dan lain-lain memaksakan interaksi dan komunikasi untuk mobilitas satu-satunya harus mengandalkan ketersediaan jaringan seluler yang memadai. Namun jika kondisinya seperti ini tentu semuanya jadi terganggu(Adi)
Komentar