LUWU-Kementerian Pertanian RI memilih Kabupaten Luwu sebagai tuan rumah Rapat Koordinasi (Rakor) pembahasan Luas Tambah Tanam (LTT) dan Serapan Anggaran Dinas Pertanian se Luwu Raya tahun 2020, di aula rumah jabatan Bupati, Kelurahan Pammanu Kecamatan Belopa Utara, Sabtu 4 Juli 2020.
Hadir dalam rakor itu, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementan RI, Sumardjo Gatot Irianto, Staf Khusus Kementan, Lutfi Halide, Sekretaris Dirjen Tanaman Pangan, Bambang Pamudji dan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Ardin Tjatjo.
Sebelum rakor dimulai, rombongan Kementan RI, didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian Kab Luwu, Albaruddin Andi Picunang, terlebih dahulu melakukan kunjungan lapangan untuk meninjau pertanaman periode April-September di Kecamatan Suli.
Setelah itu menuju rumah jabatan yang disambut langsung oleh Bupati Luwu, H Basmin Mattayang.
Dalam sambutannya, Bupati Luwu menyampaikan ucapan selamat datang kepada rombongan Kementerian Pertanian serta menjelaskan kondisi pertanian di Kabupaten Luwu.
“Perlu kami informasikan kepada pak Irjen, bahwa Luas Persawahan yang ada di Kabupaten Luwu kurang lebih seluas 34 ribu Ha. Para petani mengalami beberapa kendala, terutama masalah pengairan, karena adanya lahan perkebunan yang beralih fungsi menjadi persawahan,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, persoalan alsintan seperti hand traktor dan mesin pemanen padi atau mesin combine masih sangat minim, sehingga Bupati Luwu mengajukan permohonan bantuan tersebut agar dapat meningkatkan hasil produksi.
Menanggapi permohonan dari Pemerintah Kabupaten Luwu, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementan RI, Sumardjo Gatot Irianto, memberikan respon positif dan meminta untuk segera dibuatkan proposal permohonan bantuan.
“Silahkan pak Bupati mengajukan usulan Combinen-nya, tetapi jangan dibagi ke setiap penduduk karena jika barangnya rusak tidak ada pemeliharaan,” katanya.
Ia mengatakan, Pemkab Luwu boleh mengusulkan combine, tetapi harus ada anggaran pemeliharaan dari pemerintah daerah dan alat ini harus berada di kabupaten tidak dibagikan, sehingga jika selesai panen dibersihkan, dirawat kemudian disimpan kembali di gudang. Kenapa harus demikian agar peralatan ini terpelihara.
Sementara itu, Sekretaris Dirjen Tanaman Pangan, Bambang Pamudji menginstruksikan agar Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan segera melakukan penyerapan anggaran minimal 50 persen hingga pertengahan bulan Juli 2020.
“Perlu saya jelaskan bahwa pemerintah pusat akan segera melakukan evaluasi jika hingga pertengahan bulan Juli tahun ini pemerintah Provinsi Sulawesi selatan tidak mampu menyerap anggaran hingga 50 persen,” katanya.
Pagu Anggaran Satker TP Sulsel sebesar Rp147,41 M, Realisasi SP2D baru sebesar 27,09 M atau sekitar 18,38%. Jika tidak ada perkembangan SP2d yang signifikan maka akan dilakukan revisi atau realokasi anggaran ke daerah lain.
“Jika hal ini terjadi, maka akan berdampak pula pada daerah-daerah di wilayah Sulsel,” kata Bambang Pamudji.
Untuk Musim tanam 2019/2020, Kabupaten Luwu selalu memenuhi target, dimana capaian realisasi pada bulan april seluas 1.570 Ha dari target yang ditentukan seluas 800 Ha sedangkan pada bulan mei capaian realisasi seluas 1196 Ha dari target 1148 Ha. Total target kabupaten Luwu musim tanam april-september 2019 seluas 30.623 Ha.
Kepala Dinas Pertanian Kab Luwu, Albaruddin Andi Picunang juga mengajukan permohonan percepatan penyaluran benih padi dari pusat dalam rangka percepatan tanam. Dari 150 ton yang menjadi kuota kabupaten Luwu, baru 55 ton yang terpenuhi.
“Kami telah mengajukan permohonan bantuan alsintan serta pembangunan irigasi pertanian seperti, Combine, Corn Sheller Mobile, penggilingan padi, handtraktor, excavator, rehabilitasi Jaringan Irigasi, Dam Parit, Jalan Produksi, dan masih banyak lagi item-item yang menjadi usulan kabupaten Luwu. Begitu pula penyaluran benih padi kami ajukan agar dipercepat,” kata Albaruddin.
Dalam rakor LTT, disepakati pula target luas tanam untuk musim tanam bulan Juli 2020.
Hadir pula dalam rakor tersebut, Anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sulsel Muchtar Luthfi A Mutty, Perwakilan dari Dinas Pertanian Luwu Utara, Kota Palopo dan Luwu Timur(Adi/rls)
Komentar